Monday, March 2, 2015

Renungan kita hari ini, terambil dari Injil Yohanes 1:12-13. Tema renungan kita hari ini ialah menjadi manusia kasih. Tujuan dari renungan kita hari ini ialah supaya kita menyadari bahwa Allah sudah mengasihi kita. Dan Allah ingin supaya kita juga hidup sebagai manusia kasih. Artinya menjadi saluran kasih bagi orang lain. Kiranya tujuan renungan kita hari ini bisa tercapai melalui sikap dan tindakan kita yang menjadi saluran kasih bagi sesama kita. Biarlah melalui renungan kita hari ini membuat kita semakin hidup menyenangkan hati Allah dengan menjadi berkat bagi sesama.

Allah adalah kasih. Allah bukan sekedar berkata, bahwa Ia mengasihi atau dalam waktu tertentu mengasihi, sementara diwaktu yang lain mungkin tidak mengasihi kita lagi. Allah bukan seperti itu. Kasih adalah hakekat pribadi-Nya, siapa Dia yang sesungguhnya. Maka apapun situasi dan kondisi yang terjadi, Allah tetap mengasihi manusia.

Sang kasih sejati ini menyatakan dirinya menjadi manusia Yesus Kristus untuk menjadi korban penebusan bagi manusia yang dikasihi-Nya. Tidak semua orang bisa menerima fakta dan kebenaran ini, tetapi kita adalah orang-orang yang beruntung karena telah menerima kasih karunia yang membuat kita bisa mempercayai kebenaran, bahwa Yesus telah menebus dosa-dosa kita dengan darah-Nya.

Kita yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus mengalami apa yang disebut dilahirkan kembali dan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Manusia alami yang kita bawa dari orangtua kita yang berdosa sudah ditebus dan kita secara rohani telah diberi 'benih' manusia baru sebagai anak-anak Allah. Tidak hanya secara status di hadapan Allah tetapi kita telah diberi hak dan potensi untuk menjadi anak-anak-Nya.

Ada pepatah mengatakan, sebagaimana bapaknya demikian juga anaknya. Sebagaimana Bapa kita adalah kasih, maka kita sebagai anak-anak-Nya adalah kasih. Dalam diri kita ada potensi kasih yang besar yang Allah taruh dalam diri kita yang baru. Karena sebagai ciptaan baru kita ini lahir dari Allah, berasal dari Allah dan mengenal Allah, maka hidup kita akan memancarkan kasih Allah.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah" - 1 Yohanes 4:7.

Kualitas hidup kita sebagai anak-anak Allah dan sebagai orang Kristen tidak diukur dengan usia, status, lamanya menjadi Kristen, banyaknya pelayanan ataupun karunia rohani yang terlihat spektakuler. Kualitas hidup kita sebagai orang Kristen diukur dengan kasih yang kita nyatakan. Bukankah seharusnya kita sama dengan Bapa kita bukan? Baca juga renungan ini: Hikmat Berasal Dari Tuhan.



0 comments :

Post a Comment