Friday, February 27, 2015

Renungan kita hari ini terambil dari Amsal 2:6. Tema renungan kita hari ini ialah hikmat berasal dari Tuhan. Tujuan dari renungan kita hari ini ialah supaya kita menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa hikmat itu berasal dari Tuhan. Penulis Amsal menulis demikian: "Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian" - Amsal 2:6.

Alkitab memberikan penjelasan tentang hikmat setelah peristiwa Salomo memintanya supaya dapat memimpin bangsa Israel yang besar - 1 Raja-Raja 4:29. Ia menuliskan hikmat-hikmat tersebut kemudian dikumpulkan dalam satu kitab, yakni kitab Amsal. Sebagai calon seorang raja, tentu Salomo sudah dibekali dengan segala macam pengetahuan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai raja.

Namun, ia melihat betapa pentingnya memiliki hikmat dari Allah supaya dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya itu. Hikmat itu memampukan dia bertindak bijaksana dalam menghadapi setiap permasalahan kehidupan dan pemerintahannya.

Tuhan memilih dan mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju tanah Kanaan. Musa menolak perintah Allah karena ia merasa tidak mampu baik secara fisik karena ia tidak fasih berkata-kata dan juga secara mental karena ia tidak percaya diri. Ia ragu-ragu dan khawatir umat Israel tidak mau mendengarkan seruannya. 

Memang secara manusia atau hikmat dunia tidak ada seorang pun yang dapat melakukan hal itu jika bukan penyertaan Tuhan. Tuhan memberikan hikmat kepada Musa, sehingga dapat memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. Banyak tantangan dan pergumulan yang mereka hadapi tetapi Tuhan senantiasa memperlengkapi Musa dengan hikmat-Nya sehingga mampu memimpin bangsa itu.

Tuhan memperlengkapi Paulus dengan hikmat sehingga ia dapat menghadapi masalah dan tantangan dalam pelayanannya. Setelah pertobatannya, Paulus tidak pernah berdiam diri tetapi ia terus menerus memberitakan Injil ke seluruh daerah yang dapat dijangkaunya. Belas kasih terhadap orang-orang berdosa mendorong dia untuk terus bekerja dan melakukan perjalanan pengabaran Injil lebih dari rasul-rasul yang lain. Hikmat dari Allah telah memampukan tokoh-tokoh Alkitab untuk melakukan amanat Allah.

Belakangan ini kita menemukan begitu banyak orang menggemari motivator-motivator bahkan seolah-olah pengajaran dan hikmat mereka lebih daripada firman Allah. Memang tidak salah jika kita mendengarkan perkataan dan pernyataan mereka yang memotivasi tetapi jangan lupa bahwa sumber hikmat adalah Allah sendiri. Marilah kita minta hikmat Allah agar kita dapat menjalani hidup dengan bijaksana.

0 comments :

Post a Comment