Renungan kita hari ini terambil dari kitab Amsal 13:18; 15:5; 29:15. Tema renungan kita hari ini ialah hidup sebagai orang berhikmat. Tujuan dari renungan kita hari ini ialah supaya dalam menjalani kehidup ini, kita selalu menggunakan hikmat yang Tuhan berikan berikan kepada kita. Sehingga apa saja yang kita lakukan dibuat Tuhan berhasil. Penulis Amsal menulis demikian: "Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati" - Amsal 13:18.
Nats firman Tuhan di atas mengkontradiksikan antara orang bodoh yang menerima segala akibat buruknya dengan orang bijak yang menerima teguran bahkan tongkat yang mendatangkan hikmat sehingga ia dapat bertindak bijaksana dan dihormati. Orang bodoh menurut Amsal bukanlah orang yang tidak memiliki pengetahuan tetapi bodoh di sini yakni orang yang tidak mau menerima teguran bahkan menolak didikan.
Orang bijak akan menggunakan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan menjadi pelajaran. Sehingga hal-hal tersebut tidak akan menerima kembali. Tetapi orang bodoh akan mengulanginya lagi karena dia tidak mau menerima teguran dan nasehat sehingga tidak dapat membedakan apakah perbuatannya baik atau buruk.
Tema renungan kita hari ini hiduplah sebagai orang berhikmat, maka hendaklah setiap orang dapat memberikan pengaruh yang baik dan benar. Karena hal itu dapat mendidik orang-orang di sekitarnya, khususnya orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan. Jika kita ingin melihat dan menyaksikan anak-anak kita di rumah dan siswa/i di sekolah memiliki pribadi dan karakter yang terpuji, hendaklah kita memberikan dukungan, pujian, rasa aman, kasih sayang, serta perlakuan baik dengan ketulusan supaya kita menuai anak-anak didik yang memeiliki kepercayaan diri, belajar menghargai sesamanya, dapat mengendalikan diri, bahkan dapat bertindak adil. Dengan melakukan hal itu, kita telah mengajarkan hikmat supaya mereka dapat bertumbuh menjadi orang-orang dewasa yang bertanggung jawab.
Ungkapan yang sering kita dengar 'long life education' menganjurkan kita untuk senantiasa belajar. Tidak ada istilah 'tamat' untuk belajar karena banyak pengetahuan yang belum kita ketahui. Demikian juga dengan hikmat, kita harus terus mempelajari perkataan Tuhan supaya kita berlaku secara bijak dalam hidup ini.
Kita meletakkan semua pengetahuan dan pengalaman kehidupan kita di bawah firman Tuhan agar ia memimpin kita untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kehidupan akan berjalan terus dan tantangan demi tantangan akan menghambat perjalanan kita tetapi jika kita meminta pertolongan dan hikmat dari pada Tuhan, maka sama seperti Ia menyertai orang-orang pilihan-Nya, Ia juga akan menyertai kita.
Nats firman Tuhan di atas mengkontradiksikan antara orang bodoh yang menerima segala akibat buruknya dengan orang bijak yang menerima teguran bahkan tongkat yang mendatangkan hikmat sehingga ia dapat bertindak bijaksana dan dihormati. Orang bodoh menurut Amsal bukanlah orang yang tidak memiliki pengetahuan tetapi bodoh di sini yakni orang yang tidak mau menerima teguran bahkan menolak didikan.
Orang bijak akan menggunakan kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan menjadi pelajaran. Sehingga hal-hal tersebut tidak akan menerima kembali. Tetapi orang bodoh akan mengulanginya lagi karena dia tidak mau menerima teguran dan nasehat sehingga tidak dapat membedakan apakah perbuatannya baik atau buruk.
Tema renungan kita hari ini hiduplah sebagai orang berhikmat, maka hendaklah setiap orang dapat memberikan pengaruh yang baik dan benar. Karena hal itu dapat mendidik orang-orang di sekitarnya, khususnya orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan. Jika kita ingin melihat dan menyaksikan anak-anak kita di rumah dan siswa/i di sekolah memiliki pribadi dan karakter yang terpuji, hendaklah kita memberikan dukungan, pujian, rasa aman, kasih sayang, serta perlakuan baik dengan ketulusan supaya kita menuai anak-anak didik yang memeiliki kepercayaan diri, belajar menghargai sesamanya, dapat mengendalikan diri, bahkan dapat bertindak adil. Dengan melakukan hal itu, kita telah mengajarkan hikmat supaya mereka dapat bertumbuh menjadi orang-orang dewasa yang bertanggung jawab.
Ungkapan yang sering kita dengar 'long life education' menganjurkan kita untuk senantiasa belajar. Tidak ada istilah 'tamat' untuk belajar karena banyak pengetahuan yang belum kita ketahui. Demikian juga dengan hikmat, kita harus terus mempelajari perkataan Tuhan supaya kita berlaku secara bijak dalam hidup ini.
Kita meletakkan semua pengetahuan dan pengalaman kehidupan kita di bawah firman Tuhan agar ia memimpin kita untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kehidupan akan berjalan terus dan tantangan demi tantangan akan menghambat perjalanan kita tetapi jika kita meminta pertolongan dan hikmat dari pada Tuhan, maka sama seperti Ia menyertai orang-orang pilihan-Nya, Ia juga akan menyertai kita.
0 comments :
Post a Comment